Menelisik Anggrek Di Hutan Hujan Sumatera Selatan
Dokumentasi : Exspedisi Mapala Hiawata Ft-UMP
Anggrek adalah tumbuhan yang memiliki nilai komersial tinggi, serta merupakan jenis tumbuhan hias yang memiliki bunga dengan mahkota indah dan warna menarik. Oleh karena itu, anggrek menjadi primadona di kalangan petani dan pecinta tumbuhan hias dan Daerah persebaran anggrek sangatlah luas, sebanyak 26.000 jenis anggrek yang ada di dunia dan diperkirakan di Indonesia ada 5.000 jenis (Indarto 2011). Sedangkan Widjaja et al. (2014) menyatakan bahwa hingga akhir 2013 ada sekitar 7.622 jenis anggrek yang tumbuh alami di kawasan Indonesia.
Sumatera selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia yang terletak di selatan Pulau Sumatra dengan gugusan bukit barisan yang terletak di kawasan Gunung Patah. Secara geografis Gunung patah terletak di perbatasan bengkulu dengan sumatera selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan
Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di. di gunung patah itu sendiri banyak sekali populasi anggrek sumatera yang belum terdata dan memiliki lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut
Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Gunung Patah tersebut merupakan suatu ekosistem yang unik dan di dalamnya terdapat beranekaragam flora dan fauna. Keanekaragaman flora yang ada di Gunung Patah salah satunya adalah jenis anggrek. Meskipun demikian, hutan Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut
<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>
Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany… adalah suatu ekosistem yang rapuh, sehingga rentan terhadap gangguan dan sulit mengembalikan ke kondisi awal Jenis anggrek di kawasan hutan Gunung Patah merupakan kekayaan alam hayati yang perlu diungkapkan sebagai daya dukung kawasan tersebut, sekaligus akan menunjang kegiatan penelitian, pengembangan kawasan, dan pelestarian sumber daya alam.
Morfologi anggrek (Orchidaceae) mencakup beberapa bagian utama yang khas dari tanaman ini. Berikut adalah penjelasan morfologi anggrek secara umum:
1. Akar
- Anggrek memiliki akar serabut yang dapat bersifat epifit (menempel pada pohon lain) atau terestrial (hidup di tanah).
- Akar epifit sering dilapisi oleh velamen, jaringan spons yang membantu menyerap air dan nutrisi dari udara.
- Akar anggrek juga berfungsi dalam respirasi dan penyimpanan cadangan makanan.
2. Batang
- Batang anggrek dapat berupa simpodial (bercabang dengan pertumbuhan horizontal) atau monopodial (tumbuh lurus ke atas).
- Pada beberapa jenis, batang dapat mengalami modifikasi menjadi pseudobulb (seperti umbi) yang berfungsi menyimpan air dan nutrisi.
3. Daun
- Daun anggrek umumnya berbentuk lanset atau oval memanjang, dengan susunan berseling atau berpasangan.
- Permukaan daun sering kali dilapisi kutikula untuk mengurangi penguapan air.
- Beberapa anggrek memiliki daun yang tebal dan berdaging untuk beradaptasi dengan lingkungan kering.
4. Bunga
- Struktur bunga anggrek terdiri dari 3 sepal (kelopak) dan 3 petal (mahkota), di mana salah satu petal termodifikasi menjadi labellum (lidah bunga) untuk menarik penyerbuk.
- Bunga memiliki kolom (gynostemium) yang merupakan gabungan benang sari dan putik, ciri khas anggrek.
- Polinarium berisi serbuk sari yang melekat pada penyerbuk seperti lebah, kupu-kupu, atau burung.
- Pola warna dan aroma bunga bervariasi sesuai dengan mekanisme penyerbukan.
5. Buah dan Biji
- Buah anggrek berbentuk kapsul yang berisi ribuan hingga jutaan biji kecil.
- Biji anggrek sangat ringan dan tidak memiliki endosperma, sehingga bergantung pada simbiosis dengan jamur mikoriza untuk berkecambah.
6. Habitat dan Adaptasi
- Anggrek dapat ditemukan di berbagai ekosistem, dari hutan hujan tropis hingga daerah kering dan pegunungan.
- Beberapa spesies mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan ekstrem melalui mekanisme penyimpanan air dan efisiensi fotosintesis.
Referensi : Exspedisi Menelisik Anggrek Di Hutan Hujan Sumatera