Bincang Gambut Kalimantan Barat Seri-2: Gambut Dalam Perspektif Peneliti (Berbagi Kisah dari Lapangan)

cover_bincang_gambut_kalbar_seri-2.jpgHalo Sobat Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
🌱

Bincang Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigBincang Gambut

Bincang Gambut adalah kegiatan diskusi rutin yang dikemas dengan konsep webinar, dengan menghadirkan beragam tema bahasan, mulai dari keanekaragamn hayati gambut, social, gender, penghidupan hingga budaya, dan sastra. Kegiatan ini mengundang berbagai narasumber dari anggota maupun dari luar komunitas untuk berbagi pengetahuan kepada para kontributor.
Seri-2 datang kembali dengan menghadirkan pemantik diskusi yang sangat sayang untuk dilewatkan. Diskusi kita kali ini mengangkat tema Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
Dalam Perspektif Peneliti - Berbagi Kisah dari Lapangan. Dalam acara ini kita akan berbincang santai bersama tiga narasumber yang memiliki pengalaman menarik terkait riset lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
di Kalimantan Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom, pada:
hari, tanggal : Sabtu, 23 Juli 2022
waktu : pukul 14.30 - 17.00 WIB
tautan : https://agroforestri.id/BincangGambut

Meeting ID: 878 3313 0032
Password: MF0458

Narasumber:
1. Muhammad Nuriman, S.P., M.Si (Universitas Tanjungpura Pontianak)
2. Jamaludin, S.T., M.Ling (Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat)
3. Monika Ruwaimana, S.Si., M.Sc (Ph.D cand. University of Oregon, US)

Akan ada banyak pengalaman dan pengetahuan yang dibagikan oleh para pemantik diskusi kita. Tentunya akan memberikan insight baru terkait ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut

Ekosistem Gambut di Indonesia

Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar
kepada kita semua. Jangan sampai ketinggalan yaa..🔥🔥🔥

Salam Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
Lestari! 🌱

  • webinar/bincang_gambut_kalbar_seri_2_gambut_dalam_perspektif_peneliti_berbagi_kisah_dari_lapangan.txt
  • Last modified: 2023/02/02 02:00
  • by Yusi Septriandi