webinar:bincang_gambut_seri-14:pengelolaan_ekosistem_lahan_basah_untuk_kehidupan_dan_mitigasi_perubahan_iklim

Bincang Gambut Seri-14 (WikiGambut Sumsel X Himilta): Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah untuk Kehidupan dan Mitigasi Perubahan Iklim

bincanggambutseri-14xhimilta.jpeg

Hallo #PahlawanGambut 🌱

BINCANG GAMBUT SERI-14

💫 “Salam Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
Lestari”💫

Komunitas WikiGambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigWikiGambut

WikiGambut merupakan upaya bersama untuk mengumpulkan, mengkompilasi, mensintesa dan menuturkan kembali pengetahuan serta informasi tentang ekosistem gambut dan pengelolaannya kedalam satu sistem pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management System) sehingga dapat digunakan secara luas untuk pengambilan keputus anterkait
Sumsel berkolaborasi dengan HIMILTA UNSRI mempersembahkan
Bincang Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigBincang Gambut

Bincang Gambut adalah kegiatan diskusi rutin yang dikemas dengan konsep webinar, dengan menghadirkan beragam tema bahasan, mulai dari keanekaragamn hayati gambut, social, gender, penghidupan hingga budaya, dan sastra. Kegiatan ini mengundang berbagai narasumber dari anggota maupun dari luar komunitas untuk berbagi pengetahuan kepada para kontributor.
dengan tema kali ini : “Pengelolaan Ekosistem Lahan Basah untuk Kehidupan dan Mitigasi Perubahan Iklim”

[Save the Date]
🗓️: Sabtu, 24 Juni 2023
🕰️: 08.30 - S.D Selesai WIB
🎥Via Zoom meeting

🎙️Opening Speech :
- Prof. Dr. Momon Sodik Imanudin, S.P., M.Sc.
▪️Jurusan Tanah, Universitas Sriwijaya (Tenaga Ahli Pusdatarawa Sumsel)
- M. Diki Wahyu Arisandi
▪️Ketua WikiGambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigWikiGambut

WikiGambut merupakan upaya bersama untuk mengumpulkan, mengkompilasi, mensintesa dan menuturkan kembali pengetahuan serta informasi tentang ekosistem gambut dan pengelolaannya kedalam satu sistem pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management System) sehingga dapat digunakan secara luas untuk pengambilan keputus anterkait
Sumsel

🎙️Pemateri/Narasumber 1 :
- Dr. Ir. Muh. Bambang Prayitno, M.Agr. Sc.
▪️Jurusan Tanah, Universitas Sriwijaya (Anggota Kelompok Ahli Badan Restoran Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
)

🎙️Pemateri/Narasumber 2 :
- Ir. Agus Prihanto
▪️ Senior Surveyor Lahan Basah Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di

🎙️Pemateri/Narasumber 3 :
- Rendra Bayu Prasetyo, S.Si
▪️ World Agroforestry (ICRAF)

Yuk ikuti kegiatanya.. GRATIS dan Dapatkan Benefit :
📍New Knowledge
📜E-Sertifikat
🎊Doorprize
⚡Get Relations

👉🏻Link Pendaftaran👈🏻
bit.ly/BINCANGGAMBUTSERI-14

——————————
#HariDegradiLahanSedunia
#WikiGambutSumsel
#JagaGambutLindungiBumi
#PahlawanGambut
#HimiltaUnsri


Opening Speech
Dr. Momon Sodik Imanudin, S.P., M.Sc

Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
merupakan ekosistem unik yang sangat penting bagi kehidupan baik dari segi air, tanah dan aspek lainnya. Bincang Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigBincang Gambut

Bincang Gambut adalah kegiatan diskusi rutin yang dikemas dengan konsep webinar, dengan menghadirkan beragam tema bahasan, mulai dari keanekaragamn hayati gambut, social, gender, penghidupan hingga budaya, dan sastra. Kegiatan ini mengundang berbagai narasumber dari anggota maupun dari luar komunitas untuk berbagi pengetahuan kepada para kontributor.
kali ini akan menampilkan narasumber ahli yang akan mengupas isu-isu terkait gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
dan karakteristiknya. Harapannya para milenial dapat terus menjaga kelestarian gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
hingga nanti.”

Pemateri
1. Dr. Ir. Muh. Bambang Prayitno, M.Agr.Sc.
“Lahan basah adalah wilayah yang sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Manfaat lahan basah yaitu: sebagai kawasan penyimpanan karbon, sumber cadangan air bersih, mengurangi risiko bencana, habitat keanekaragaman hayati, dan kawasan mencari nafkah. Luasan lahan basah di Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
mencapai 2.09 juta ha dengan 36 KHG yang berlokasi di 7 kabupaten dan wilayah terbesar terdapat di Kabupaten OKI = 1.03 juta ha.

Tempat terbentuknya ekosistem lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
di Indonesia antara lain gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
dataran tinggi/pegunungan terbentuk dari rerumputan, gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
pedalaman/topogen, gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
ombrogen, gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
pantai/ombrogen lapisan pasir berwarna hitam, dan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
kepulauan = biasanya kekurangan unsur hara dan terbentuk dari berbagai jenis dan strata vegetasi. PP No. 57/2016: Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut

Ekosistem Gambut di Indonesia

Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar
( EGF Lindung dengan kedalaman + 3 meter dan EGF budidaya - 3 meter).

Fakto penyebab kerusakan ekosistem lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
antara lain kehilangan/rusak vegetasi asli, pembuatan saluran drainase, penurunan muka air tanah/kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, dan subsiden pirit. Kunci utama pengelolaan yaitu kebijakan pengelolaan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
, kemampuan lahan, pengelolaan air, pengelolaan lahan dan pengelolaan tanaman. Kunci pemulihan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
terdegradasi yaitu rewetting dan revegetasi. Rewetting dengan pembuatan sekat kanal semi dan sekat kanal permanen, revegetasi dengan penanaman tanaman jelutung. Ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut

Ekosistem Gambut di Indonesia

Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar
sangat penting tetapi tergantung dengan suatu keadaan didaerah tersebut. Pengelolaan lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
harus mengikuti kaidah kebijakan penetapan fungsi ekosistem, kemampuan lahan, pengelolaan air, lahan dan tanaman.”

2. Ir. Agus Prihanto
“Lahan basah merupakan tanah rendah, datar atau cekung yang tergenangi oleh air (air hujan, luapan air sungai atau pasang air laut). Lahan basah biasanya terdapat di hulu sungai berupa lebak dengan tingkat kedalam dangkal, tengahan hingga dalam dan terletak di hilir sungai biasanya merupakan wilayah pasang surut dengan tipe luapan A, B, C, dan D. Lahan basah memiliki potensi sebagai tempat budidaya tanaman pangan, perkebunan, hutan tanaman industri, perikanan dan pemukiman. Dalam pengelolaan lahan basah, kendala yang sering ditemui yaitu akses transportasi, kandungan air, tingkat kesuburan tanah, zat beracun yang terkandung dan pH.

Pengelolaan lahan basah terutama gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
ditingkat lapangan harus dilengkapi dengan adanya pengeringan/pembasahan saluran, penjagaan muka air dengan pintu air dan penahan air dengan tanggul. Beberapa kegiatan pengelolaan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
yang dilakukan oleh tim ahli dilapangan antara lain yaitu instalasi alat monitoring (uji pH dan lain-lain), uji permeabilitas, pengaturan pintu air, pemanfaatan sebagai lahan pertanian berupa budidaya padi, jagung, palawija dan lain-lain, pemanfaatan sebagai lahan perkebunan berupa budidaya kelapa sawit, karet, tebu, dan kelapa).”

3. Rendra Bayu Prasetyo, S.Si
“Perubahan iklim yaitu perubahan cuaca yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh kegiatan manusia sehingga mengubah komposisi atmosfer bumi (UNFCC). Perubahan iklim menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata bumi yang diakibatkan gas rumah kaca. Penyebab bertambahnya GRK antara lain industrialisasi, kendaraan bermotor, kegiatan pertanian yang menggunakan pupuk kimia, kegiatan peternakan, CFC dan aerosol, dan kebakaran hutan dan lahan.

Kebakaran hutan dan lahan menjadi isu yang paling diamati saat ini. Banyak lembaga riset salah satunya ICRAF yang telah dan akan melakukan pengelolaan ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut

Ekosistem Gambut di Indonesia

Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar
. Berkolaborasi dan bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah yangmendukung pengelolaan ekosistem gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigEkosistem Gambut

Ekosistem Gambut di Indonesia

Lahan gambut di Indonesia adalah tempat penyimpanan biodiversitas unik yang penting, mencegah intrusi air laut asin ke daerah pedalaman, dan memberikan efek pendinginan di sekitar area tersebut karena menyimpan air yang tinggi (Parish et al., 2012). Sebagian besar
dengan tata kelola kebijakan di tingkat provinsi (penyusunan dokumen RPPEG dan mendukung Implementasi FoLU Net Sink 2030 Provinsi SumSel), pengelolaan bentang alam (pemetaan area lindung dan area produksi serta area pemulihan hutan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
, mendukung penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka panjang KPH Lalan Mendis, peningkatan pengelolaan sumber daya air dan daerah aliran sungai), serta peningkatan kapasitas masyarakat desa (pelatihan pembukaan lahan tanpa bakar, dan pelatihan peningkatan kapasitas kelompok tani).”


Sesi Tanya Jawab

  • webinar/bincang_gambut_seri-14/pengelolaan_ekosistem_lahan_basah_untuk_kehidupan_dan_mitigasi_perubahan_iklim.txt
  • Last modified: 2023/06/26 10:37
  • by Elvira Belinda Adisma