Desa Penanggoan Duren
Desa Penanggoan Duren terletak di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Awal terbentuk desa ini berasal dari penggabungan tiga desa sehingga memiliki wilayah yang cukup luas, yaitu sekitar 100,86 km² yang mencakup tiga dusun. Desa Penanggoan Duren bertumpu pada sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan. Sebagian besar yang bekerja di Desa Penanggoan yakni petani dan pekebun. Mata pencaharian utama Desa Penanggoan Duren adala petani padi dan pekebun karet.
Kekuatan Desa Penanggoan Duren dalam upaya menuju pengelolaan gambut Lestari terlihat dari keberadaan sarana produksi ubi dan nanas yang berkembang menjadi berbagai usaha turunan, seperti pembuatan keripik emping dan keripik ubi. Selain itu, kelompok perempuan di desa tersebut juga aktif menyelenggarakan berbagai pelatihan dan kegiatan mandiri, termasuk pelatihan pembuatan kerajinan dan keripik. Sebaliknya, Desa tersebut memiliki kelemahan yakni akses terhadap kegiatan penyuluhan masih belum merata serta kurang intensif dalam pelaksanaannya. Lahan pertanian untuk masyarakat masih terbatas karena Sebagian besar lahan di desa termasuk wilayah konsesi HTI dan HGU kelapa sawit, Selain itu, sejumlah petani juga belum memiliki sertifikat atas lahan yang mereka garap. Keunggulan produk turunan singkong
tidak dibarengi oleh tenaga kerja yang memadai, karena tenaga kerja dalam produksi produk turunan singkong masih sangat terbatas. Meskipun memiliki kelemahan, Desa Penaggoan Duren memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kondisi desa menuju pengelolaan gambut Lestari.
Produk turunan singkong yang saat ini sudah dimiliki sangat berpotensi dikembangkan menjadi produk turunan lainnya melalui inovasi baru yang belum ada di desa tersebut saat ini. Selain itu, pemasaran produk turunan singkong tersebut dapat dikembangkan melalui media online sehingga jangkauan pasar bisa menjadi lebih luas. Dari sisi pengelolaan lahan, melalui program yang dicanangkan BRG, saat ini sudah terdapat demplot tanaman jeruk, nanas dan kelapa yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut pada lahan-lahan terlantar dan maupun untuk pemberdayaan masyarakat.
Adanya perusahaan BHP di desa tersebut menjadi menjadi peluang penting untuk membangun kemitraan dengan para petani terutama dalam peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan lahan menuju gambut Lestari. Di samping peluang, beberapa ancaman di desa juga perlu diperhatikan dan diantisipasi, ancaman yang ditemui terdapatnya beberapa lahan yang tidak bersertifikat yang sangat rentan adanya konflik lahan dikemudian hari terutama dengan perusahaan. Selain itu, 70% rumah tangga masih melakukan pembakaran dalam hal penyiapan lahan pertanian yang berpotensi kebakaran lahan dan asap. Pengelolaan panen singkong dan nanas juga tidak diatur yang seringkali terjadi oversupply sehingga harga menjadi turun drastis.
Desa Penanggoan Duren memiliki empat kelompok strategi yang dapat dikembangkan untuk memperbaiki pengelolaan gambut bersama masyarakat, yaitu strategi agresif yang tujuannya untuk meningkatkan kapasitas yang sudah ada dan mempertahankan sistem yang sudah baik, strategi turn around yang harapannya dapat merubah sistem yang ada menjadi lebih baik; strategi diversifikasi yang tujuannya untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk inovasi yang dapat menambah pilihan yang saat ini sudah tersedia; dan strategi defensif yang tujuannya untuk mempertahankan kondisi yang ada saat ini agar tidak menjadi lebih buruk lagi.