Kemuning
Kemuning (Murraya paniculata) dikenal sebagai Orange Jessamine. Kemuning merupakan tumbuhan yang tumbuh pada daerah tropis yang memiliki wujud seperti pohon dengan rata-rata pohon yang tumbuh mencapai 3-7 meter. Kemuning (Murraya paniculata) termasuk kedalam famili Rutaceae.
Ciri-ciri Kemuning
Batang kemuning berkayu, beralur, dan memiliki warna kecokelatan. Kemuning memiliki daun majemuk dengan anak daun mencapai 4 hingga 7 selebaran, permukaan daun kemuning cukup licin, ujung serta pangkal daun kemuning runcing, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip serta berwarna hijau sepanjang musimnya. Bunga kemuning berwarna putih yang apabila berumur tua akan berubah warna nya menjadi merah dengan diameter kurang lebih 1 cm.
Klasifikasi Kemuning
Kingdom: Plantae
Phylum: Streptophyta
Class: Equisetopsida
Subclass: Magnoliidae
Order: Sapindales
Family: Rutaceae
Genus: Murraya
Species: Murraya paniculata
Habitat Kemuning
Kemuning sering ditemukan pada daerah tropis dan sebagian kecil ditemukan pada daerah yang beriklim subtropis di dunia. Kemuning banyak ditemukan di Indonesia. Kemuning juga tumbuh di lahan gambut dan menjadi penyusun hamparan hutan rawa gambut di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Manfaat Kemuning
Kemuning dibudidayakan sebagai pohon hias atau pagar tanaman. Selain itu, kemuning dijadikan sebagai obat tradisional yang di percayai oleh masyarakat. Kemuning mengandung beberapa zat yang berperan sebagai antioksidan, yakni flavonoid, kumarin, dan alkaloid.
Sumber
- Amanda, K. A. (2019). Review efek antioksidan pada kemuning (Murraya paniculata (L.) Jack). Medical Journal of Lampung University, 8(2), 265-272.
- POWO (2024). “Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Published on the Internet; https://powo.science.kew.org/.
- Rohman, A., & Riyanto, S. (2005). Daya antioksidan ekstrak etanol Daun Kemuning (Murraya paniculata (L) Jack) secara in vitro. Majalah Farmasi Indonesia, 16(3), 136-140.
- Yenihayati, Y. Jenis-Jenis Tumbuhan Penyusun Vegetasi Rawa Gambut di Wilayah Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 9(1), 15-20.