WikiGambut Sumsel Bincang Gambut seri-12 dengan tema: "Mengenal Gambut OKI dan Potensinya"

bincanggambutsumselseri-12.jpegbincanggambutsumselseri-12narasumber.jpeg Bincang Gambut Seri-12: Mengenal Gambut OKI dan Potensinya
Hallo Sobat Gambut🌱

Ada persembahan istimewah lagi nih dari WikiGambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigWikiGambut

WikiGambut merupakan upaya bersama untuk mengumpulkan, mengkompilasi, mensintesa dan menuturkan kembali pengetahuan serta informasi tentang ekosistem gambut dan pengelolaannya kedalam satu sistem pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management System) sehingga dapat digunakan secara luas untuk pengambilan keputus anterkait
Sumsel
Bincang Gambut seri-12 dengan tema: “Mengenal Gambut OKI dan Potensinya” WikiGambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigWikiGambut

WikiGambut merupakan upaya bersama untuk mengumpulkan, mengkompilasi, mensintesa dan menuturkan kembali pengetahuan serta informasi tentang ekosistem gambut dan pengelolaannya kedalam satu sistem pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management System) sehingga dapat digunakan secara luas untuk pengambilan keputus anterkait
Sumsel berkolaborasi dengan Universitas Islam OKI (UNISKI)

Yuk ikuti kegiatannya
Dapatkan ilmu sebanyak-banyaknya terkait isu gambut terkini

Sampai jumpa
🔊 WikiGambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigWikiGambut

WikiGambut merupakan upaya bersama untuk mengumpulkan, mengkompilasi, mensintesa dan menuturkan kembali pengetahuan serta informasi tentang ekosistem gambut dan pengelolaannya kedalam satu sistem pengelolaan pengetahuan (Knowledge Management System) sehingga dapat digunakan secara luas untuk pengambilan keputus anterkait
Sumsel
“Jaga Gambut, Lindungi Bumi”🌱

Materi Bincang Gambut

Bapak Dr. Syafrul Yunardy, S.Hut., M.E (Mengenal Potensi Gambut dan Tantangan Pengelolaanya di Kabupaten OKI dan Sumsel)

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi secara sempurna dengan ketebalan 50 cm atau lebih. Jika kurang dari 50 cm disebut lahan bergambut. Daerah terdalam gambut disebut kubah gambut, daerah disekitar kubah gambut dan dekat aliran sungai disebut kaki gambut.
Tanah gambut merupakan tanah yang keseluruhannya memiliki lapisan gambut, sedangkan kesatuan hidrologis gambut merupakan gabungan tanah gambut dan tanah mineral disekelilingnya. Di Sumsel terdapat 36 KHG, 11 KHG terdapat di Kabupaten OKI.
Potensi ekonomi Gambut Sumsel yaitu sebagai ekonomi hijau
Restorasi Gambut yaitu memperbaiki kembali fungsi alam gambut
Setiap 1 Ha lahan gambut yang terbakar mengurangi fungsi ekonomi, dan berpengaruh dampak kesehatan di wiliayah tersebut. Kesimpulannya yaitu penggunaan lahan terbaik adalah menggunakan lahan tersebut dengan bijak dan tepat guna.


Ibu Siti Muslikah, M.T (Pengelolaan Lahan Gambut Secara Lestari)

Manfaat lahan gambut antara lain sebagai pengatur hidrologi, sarana konservasi keanekaragaman hayati, penjaga iklim global, sarana budidaya, dan sebagai tempat habitat ikan lokal
Sumberdaya lahan gambut di OKI yaitu Kerbau Rawa (Pampangan, Selapan), Rawa Lebak (berkaitan dengan pelelangan ikan yaitu Lebak Lebung), Purun (sering dijadikan kerajinan tikar di Kabupaten OKI khususnya di Kecamatan Pedamaran atau disebut juga Kota Tikar), Sawah Lebak (pemanfaatan lahan lebak menjadi lahan pertanian dengan irigasi talang)
Komponen teknologi inovatif dalam pengembangan tanaman pangan di gambut yaitu pengelolaan air (level muka air harus berada 40 cm dibawah permukaan gambut), penataan lahan (disesuaikan dengan tipe lahan gambutnya), penyiapan lahan dan pengolahan lahan, ameliorasi dan pemupukan, dan pemilihan varietas (disesuaikan dengan lahan pertanian)

Anugrah Yuliadi (Sosialiasi Dokumen RPPEG Sumatera Selatan)

Sumsel merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia Ekosistem gambut merupakan ekosistem yang terdiri dari lahan dan aliran sungai. KHG merupakan daerah yang diapit oleh 2 (dua) sungai.
Fungsi ekosistem gambut fungsi lindung (lahan dengan kedalaman gambut lebih dari 3 meter) dan fungsi budidaya (lahan dengan kedalaman gambut 0-3 meter). Alasan gambut perlu dilindungi karena dapat menyebabkan banjir, kebakaran, pencemaran tanah dan terganggunya aktivitas RPPEG (Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut) merupakan dokumen perencanaan tertulis memuat perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut. RPPEG diharapkan mampu mencegah terjadinya kerusakan ekosistem gambut. 4 (empat) muatan dalam RPPEG yaitu pemanfaatan dan/atau pencadangan ekosistem gambut, pemeliharaan dan perlindungan kualitas FEG, adaptasi dan mitigasi terhadap iklim serta pengendalian, pemantauan, pendayagunaan dan pelestarian


Sesi Tanya Jawab:

1. (Alwi Prodi Teknik Sipil) Bagaimana metode pengolahan tanah gambut ?

Jawaban oleh Bapak Syafrul: Pengolahannya harus disesuaikan dengan fungsi alaminya yaitu sebagai reservoir, dan ditanami dengan tanaman yang sesuai

2. (Annisa Prodi Teknik Sipil) Bagaimana karakteristik tanah gambut dan kontruksi bangunan seperti apa yang baik ?

Jawaban oleh Bapak Syafrul : karakteristik gambut yang tidak stabil dan berair menjadikan konstruksi bangunan dari zaman dahulu dibuat bertiang dari kayu atau disebut rumah panggung

3. (Yadi Fakultas Hukum) Program apa saja yang sesuai dengan masyarakat dan gambut agar dapat berkembang ?

Jawaban oleh Bapak Syafrul : pemanfaatan hasil alam lokal dengan bimbingan teknis terkait pengolahan hasil alam tersebut serta program restorasi sesuai dengan dokumen RPPEG.

  • komunitas/mengenal_gambut_oki_dan_potensinya.txt
  • Last modified: 2023/02/03 14:41
  • by 127.0.0.1