ekosistem_gambut:durian

Durian

durianistock.jpg

Durian merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan dikenal sebagai “raja buah” . Durian umumnya dibudidayakan di kebun bersama dengan tanaman lainnya. Di Thailand dan Malaysia, budidaya durian telah dikembangkan secara intensif pada perkebunan komersial. Durian merupakan buah asli Indonesia yang menempati posisi ke-4 buah nasional dengan produksi kurang lebih 700 ribu ton per tahun. Durian termasuk famili Bombacaceae yang dikenal sebagai buah tropis musiman di Asia Tenggara (dari Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Indonesia).

Daun durian umumnya berbentuk bulat panjang, warna permukaan bagian atas daun berwarna hijau tua, sedangkan warna permukaan bagian bawah daun berwarna coklat keperakan, kondisi tangkai daun gembung dengan bentuk helaian daun bulat panjang dan bentuk pangkal daun membundar dan tumpul. Selain itu, terdapat variasi bentuk daun lainnya yakni bulat memanjang dengan bagian ujung meruncing yang letaknya berselang-seling dan pertumbuhannya secara tunggal, struktur daun agak tebal dengan permukaan daun bagian atas berwarna hijau mengkilap dan bagian bawah berwarna cokelat atau kuning keemasan.

Secara umum biji durian berbentuk lonjong dengan warna kuning kecoklatan, jorong dan bulat. Morfologi pohon durian ditemukan 6 macam bentuk tajuk dari 20 genotipe durian yakni bentuk piramida, jorong, bulat, setengah membulat, lonjong dan tidak beraturan. Pada umumnya bentuk tajuk durian yakni piramida yang terdapat pada G3, G9, G11, G12, G13, G14, G17 dan G20. Selain itu, terdapat beberapa genotipe durian yang memiliki akar banir sebagai perkembangan lanjut dari akar sekunder dan berfungsi untuk memperkokoh berdirinya batang pohon durian yaitu pada genotipe G7, G8, G10, G14, G15, G16, G17, dan G18. Akar banir tersebut berbentuk seperti papan-papan yang diletakkan miring, berfungsi untuk memperkokoh berdirinya batang pohon yang berukuran tinggi dan besar. Permukan batang durian kasar.

Morfologi buah durian menunjukkan keragaman yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat tumbuh. Terdapat tujuh variasi bentuk buah durian yakni bulat ujung datar, bulat, bulat telur, lonjong, bulat panjang, ovoid dan obovoid. Warna kulit buah umumnya hijau-coklat. Buah durian berbentuk kapsul yangbulat, bulat telur atau lonjong, berukuran panjang mencapai 25 cm, berwarna hijau sampai kecoklatan, tertutup oleh duri-duri yang berbentuk piramid lebar, tajam dan memiliki panjang sekitar 1 cm. Durian memiliki akar tunggang yang mampu menerobos kedalam tanah cukup dalam, dilengkapi dengan akar lateral dengan akar cabang dan rambut cukup lebat sehingga membentuk jaringan perakaran yang kuat.

Kandungan senyawa pada buah durian antara lain, Fibre, protein, carbohydrates, sugar total, reducing sugars, sucrose, glucose, fructose, lipid, caloric value, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, niacin, vitamin C,Vitamin E, mineralis, pH, calcium. Bagian durian yang paling banyak dikonsumsi yakni daging durian, daging buah durian memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti protein 1,47-5,30%, lemak 1,59-5,33%, serat 3,1% dan karbohidrat 34%.

Selain kandungan gizi yang cukup, daging buah durian banyak mengandung
komponen bioaktif lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan seperti asam oleat dan linoleat, serta senyawa fitokimia seperti polifenol, flavonoid, vitamin C, dan beta karoten yang memiliki aktivitas antioksidan.

Buah durian (Durio zibethinus Murr) merupakan salah satu tanaman dengan potensi antioksidan. Durian mendapat julukan “The King of Fruit” dan mendapat julukan sebagai bintang lima karena kandungan gizinya yang lengkap dibanding buah yang lain, diantaranya kalium, magnesium, zat besi, fosfor seng, thiamin, riboflavin, omega 3 dan 6, vitamin B dan vitamin C.

KingdomPlantae
SubkingdomTracheobionta
Super DivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasMagnoliopsida
SubkelasDilleniidae
OrdoMalvales
FamilyBombacaceae
GenusDurio
SpesiesDurio zibethinus Murr

Manfaat durian sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya. Tanaman durian juga dimanfaatkan sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring, batangnya digunakan untuk bahan bangunan atau perkakas rumah tangga, kayu durian setaraf dengan kayu sengon karena kayunya cenderung lurus, biji durian yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dijadikan bubur yang dicampur dengan daging buahnya), kulit durian dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.

Durian (Durio zibethinus) menjadi pilihan menarik untuk ditanam masyarakat dan petani kecil di sekitar lahan gambut untuk dimanfaatkan bagian buah dan batangnya. Durian dapat tumbuh dengan baik pada lahan gambut daerah Misik Kameloh, Kalimantan Tengah. Kegiatan revegetasi dengan penanaman jenis Durio zibethinus pada gambut diharapkan dapat memperbaiki ekosistem gambut yang terdegradasi dan dapat dimanfaatkan buahnya untuk menambah nilai ekonomi masyarakat.

Ahsania, D. A. (2020). Pengaruh Tingkat Penggenangan dan Naungan Terhadap pertumbuhan Durian (Durio zibethinus L.) pada Media Gambut di Persemaian.

Anupunt, P., Somsri, S., Chaikiattiyos, S., & Kumscha, U. (2002, August). Native tropical asian fruits. In XXVI International Horticultural Congress: Asian Plants with Unique Horticultural Potential: Genetic Resources, Cultural 620 (pp. 151-159).

Ashari, S. (2017). Durian: king of the fruits. Universitas Brawijaya Press.
Feng, J., Wang, Y., Yi, X., Yang, W., & He, X. (2016). Phenolics from durian exert pronounced NO inhibitory and antioxidant activities. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 64(21), 4273-4279.

Leontowicz, H., Leontowicz, M., Jesion, I., Bielecki, W., Poovarodom, S., Vearasilp, S., … & Gorinstein, S. (2011). Positive effects of durian fruit at different stages of ripening on the hearts and livers of rats fed diets high in cholesterol. European Journal of Integrative Medicine, 3(3), e169-e181.

Lepir, E. K., & Hadiwibowo, G. F. (2019). Mutu Fisik Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Biji Buah Durian (Durio zibethinus Murr) Dengan Variasi KonsentrasI PVA 8%, 10% dan 12% (Doctoral dissertation, Akademi Farmasi Putera Indonesia Malang).

Nasaruddin, M. H., Noor, N. Q. I. M., & Mamat, H. A. S. M. A. D. I. (2013). Komposisi proksimat dan komponen asid lemak durian kuning (Durio graveolens) Sabah. Sains Malaysiana, 42(9), 1283-1288.

Nurfiana, F., Mukaromah, U., Jeannisa, V. C., & Putra, S. (2009, November). Pembuatan bioethanol dari biji Durian sebagai sumber energi alternatif. In Seminar Nasional V SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta: STTN-BATAN.

Pratiwi, N., Hanafiah, D. S., & Siregar, L. A. M. (2018). Identifikasi Karakter Morfologis Durian (Durio Zibethinus Murr) Di Kecamatan Tigalingga Dan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara: Identification Of Morphological Characteristic Of Durian (Durio Zibethinusmurr.) In Tigalingga And Pegagan Hilir Districtsdairi Regency North Sumatra. Jurnal Agroteknologi, 6(2), 200-208.

Putri, S. N., Winahyu, D. A., & Retnaningsih, A. (2024). UJI HEDONIK DAN KANDUNGAN PROTEIN COOKIES BUAH DURIAN (Durio zibenthinus L) KOMBINASI TEPUNG BIJI DURIAN. Jurnal Analis Farmasi, 9(2).
Setiawan, R. A. (2015). MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinusMurr.) KULTIVAR BELIMBING (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau).
Yuniastuti, E., Nandariyah, N., & Bukka, S. R. (2018). Karakterisasi Durian (Durio zibenthinus) Ngrambe di Jawa Timur, Indonesia. Caraka Tani J. Sustain. Agric, 33(2), 136-145.

  • ekosistem_gambut/durian.txt
  • Last modified: 2025/11/19 07:48
  • by Sephira Tiara Dwi