Palem merah ( Cyrtostachys renda )
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Phylum: Streptophyta
Class: Equisetopsida
Subclass: Magnoliidae
Order: Arecales
Family: Arecaceae
Genus: Cyrtostachys
Species: Cyrtostachys renda
Ciri-ciri
Palem merah merupakan pohon kecil yang tumbuh berumpun menyerupai bambu, dengan satu rumpun berisi sekitar 5–10 batang. Batangnya tegak lurus, berbentuk silindris, berwarna hijau saat muda dan berubah menjadi abu-abu kecokelatan saat tua, dengan bekas pelepah daun yang tampak melingkar. Batang halus dan ramping berdiameter 10–15 cm, serta dapat mencapai tinggi sekitar 15 m. Pelepah dan tangkai daunnya yang berwarna merah terang tetap menempel hingga mengering, sehingga menjadi ciri khas yang mudah dikenali. Daunnya majemuk menyirip, memiliki anak daun berbentuk pita yang kaku dan tersusun rapi sepanjang rakis. Perbungaan berupa bulir bercabang menyerupai mayang kelapa, keluar dari ketiak daun dan diselubungi oleh seludang hijau kemerahan. Bunganya berwarna kuning, berbau menyengat, berkelamin tunggal, dengan setiap bunga betina diapit oleh dua bunga jantan. Buahnya termasuk buah batu, berbentuk bulat dengan diameter sekitar 14 mm, hijau saat muda lalu berubah menjadi biru gelap hingga hitam ketika masak. Cyrtostachys renda berbunga sepanjang tahun, penyerbukan dibantu dengan serangga. Buah Cyrtostachys renda dimakan burung dan kelelawar, pemencaran ke tempat yang jauh dibantu oleh burung dan kelelawar. Perbanyakan denga kecambah biji yang segar, membutuhkan waktu yang cukup lama. Pengadaan bibit Cyrtostachys renda dilakukan dengan memotong tunas yang muncul pada pangkal batangnya.
Habitat dan Persebaran
Cyrtostachys renda berkembang secara alami di dataran rendah, terutama pada hutan rawa dan rawa gambut. Di habitatnya, ia berperan sebagai bagian dari lapisan bawah kanopi, namun juga mampu tumbuh dengan baik di area terbuka yang menerima cahaya matahari penuh. Palem ini menyukai tanah berpasir dan kaya serasah, dengan tingkat keasaman yang tidak terlalu tinggi serta drainase yang baik. Palem merah toleran terhadap naungan maupun lokasi terbuka, mampu bertahan pada kondisi tergenang, tetapi tidak tahan terhadap kekeringan dan udara dingin. Cyrtostachys renda tumbuh alami di Semenanjung Malaysia, Borneo dan Sumatera.
Manfaat
Cyrtostachys renda banyak ditanam sebagai hiasan taman dan ruangan. Sulitnya perbanyakan serta tingginya permintaan membuat jenis palem ini memiliki nilai jual yang relatif tinggi. Batangnya yang kokoh dimanfaatkan secara terbatas di beberapa daerah sebagai bahan lantai dan atap, serta digunakan untuk pembuatan panah.
Sumber:
- Partomihardjo, T. (2020). Tumbuhan hutan rawa gambut Merang Kepayang.
- POWO (2024). “Plants of the World Online. Facilitated by the Royal Botanic Gardens, Kew. Published on the Internet; https://powo.science.kew.org/.