satwa:populasi_kerbau_pampangan

Populasi Kerbau Pampangan

Kerbau Pampangan merupakan ternak khas yang hidup diwilayah Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
. Keistimewaan Kerbau Pampangandinyatakan sebagai rumpun lokal asli Indonesia oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2013. Salah satu hal yang berbeda dengan kerbau di daerah lain adalah kemampuannya berenang dan menyelam dilahan pasang surut di Kecamatan Pampangan. Hal itu merupakan bentuk perilaku adaptasi Kerbau Pampangan terhadap lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup Kerbau Pampangan didominasi oleh lahan pasang surut berbagai jenis tumbuhan dan hewan hidup dan berkembang biak. Setiap tahun ada waktu saat lahan daratan tergenang air bahkan pada beberapa tempat kedalaman udara bisa mencapai 2 hingga 5 meter. Pada kondisi seperti itu Kerbau Pampangan bisa berenang dan menyelam untuk mengkonsumsi hijauan rawa yang menjadi pakan alami mereka. Menurut data statistik ternak tahun 2020, populasi kerbau di Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
mencapai 29 ribu ekor lebih dan sekitar 5 ribu ekor diantaranya adalah Kerbau Pampangan. Sayangnya, sistem budidaya yang masih tradisional, terjadinya perkawinan sedarah, berkurangnya lahan penggembalaan serta rendahnya adopsi inovasi dan teknologi menjadi penyebab penurunan populasi Kerbau secara nyata. Berdasarkan data BPS Kabupaten OKI memperoleh data populasi Kerbau di Kecamatan Pampangan pada tahun 2017 adalah 5.418 ekor dan ditambah lagi tetapi berdasarkan kondisi terkini dapat dipercaya bahwa jauh menurun dari angka tersebut. Hal tersebut diperparah dengan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diwilayah penggembalaan Kerbau Pampangan yang mengakibatkan kerbau mengalami kesulitan mendapatkan pakan sehingga banyak peternak yang terpaksa membunuh kerbaunya dan sebagian lagi tewas karena kurang makan (Abrar, 2021) Pada tahun 2022, dilakukan survei populasi Kerbau Pampangan di 7 Desa di Kecamatan Pampangan yang memiliki Kerbau Pampangan, diperoleh populasi Kerbau Pampangan tinggal sekitar 1.300 ekor dan hasil populasi dengan kondisi reproduksi yang ada, populasi tersebut hanya akan bertambah 3 – 4 ekor saja per tahun. Hal ini tentu membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak mengingat Kerbau Pampangan adalah ikon dari Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
.

Kerbau pampangan memiliki ciri khas yang berbeda dari jenis kerbau lainnya, Salah satu yang menjadi ciri khas nya adalah cara membersihkan kandang kerbau. mengapa dikatakan demikian? Karena cara pembersihan nya lebih sederhana dan kotorannya dapat menjadi pupuk alami bagi rawa pasang surut.Pada pagi hari, kerbau dikeluarkan dari kandang dimana kotoran nya akan ditaruh pada punggung kerbau itu sendiri. Sebagian besar kotoran akan tumpah di rawa saat kerbau berendam, lalu kotoran tersebut menjadi pupuk alami bagi tanaman yang ada di rawa. sedangkan sebagian kecil dari kotoran akan ditinggalkan untuk di manfaatkan menjadi bahan bakar. Perilaku unik selanjutnya dari kerbau pampangan memiliki insting yang tajam saat mencari makanan sehingga peternak tidak perlu mengawasi. Tidak hanya itu, kerbau juga tidak perlu digiring balik ke kandang karena memiliki kemampuan mengingat yang baik, daripada hewan lainnya. Kerbau pun bisa tau siapa sih pemiliknya. Maka dari itu, keunikan kerbau di wilayah pampangan ini menjadi ciri khas karena berbeda dengan wilayah lainnya. Seperti, Rambutan, Muara Rupit (Musi Rawas Utara), dan Tanjung Senai.

Kerbau pampangan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh jenis kerbau lainnya, apakah itu? Keistimewaan nya terbagi menjadi dua, yang pertama dari segi kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya, kerbau memiliki perilaku dapat menyelam dan berenang pada rawa. Fakta yang belum kita ketahui bahwa kerbau di wilayah pampangan biasanya hanya menimbulkan hidungnya saat berada di dalam air. Tidak hanya sampai disitu, kerbau pampangan memiliki keistimewaan yang hanya di kembang biakan secara turun menurun dengan tujuan diwariskan. Hanya bisa di perjual belikan ketika ada keperluan mendesak seperti hajatan atau acara adat istiadat wilayah setempat. Teknik memerah susu yang melibatkan anak kerbau dalam prosesnya, dimana peternak akan membiarkan anak kerbau menyusu pada induknya untuk beberapa saat sebelum dipisahkan dari induknya untuk dilanjutkan dengan pemerahan. Jika tidak diawali dengan menyusui oleh anak kerbau dan langsung diperah, susu yang keluar akan sedikit dan terkadang tidak mau keluar sama sekali. Dikarenakan penjaga kerbau belum terlalu paham akan pentingnya konsumsi air dari keau tersebut yang mempengaruhi banyaknya jumlah air yang di hasilkan.
Daftar Pustaka

1. Abrar, A. 2021. Buffalo Center dan Upaya Pencegahan Punahnya Kerbau Pampangan. Opini Sumatera Ekspress. 28 April 2021

2. Ditjenbun. 2012. Definisi lahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
dari ketidakjelasan menjadi jelas. Lokakarya Lahan Gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigLahan Gambut

Lahan gambut merupakan bagian dari lanskap ekosistem gambut, salah satu ekosistem khas lahan basah yang dimiliki Indonesia. Gambut berasal dari tanah yang terdapat akumulasi sisa-sisa makhluk hidup yang melapuk, mengandung bahan organik >12% dengan ketebalan lebih dari 50 cm
. https://ditjenbun.pertanian.go.id/definisi-lahan-gambut-dari-ketidakjelasan-menjadi-jelas/#:~:text=JAKARTA%2DLokakarya%20definisi%20dan%20metodologi,karbon%20organik%20(berdasarkan%20berat)%20minimaldiakses 31 Agustus 2022

Kerbau Pampangan dipelihara secara tradisional dengan mengandalkan pakan yang tersedia di padang penggembalaan alami di Kecamatan Pampangan. Dengan melihat pola air rawa, maka pada areal hijauan rawa yang penuh genangan air pada musim hujan (Nopember-April), sedang pada musim kemarau tanahnya kering atau hanya beberapa bagian saja yang dalam airnya (Jaelani dan Susilawati, 2019). Pakan alami Kerbau Pampangan yang hidup dipadang penggembalaan dapat dikelompokkan menjadi jenis rumput-rumputan, legum-leguman dan teki-tekian. Padang penggembalaan Kerbau Pampangan didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan yang umum hidup dilahan gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
seperti rumput kumpai padi,rumput kumpai minyak, rumput kumpai tembaga, purun serta legum-leguman rawa (Ali et al. 2012). Setiap periode musim hujan atau kemarau, jenis hijauan pakan yang tumbuh di padang penggembalaan juga akan berganti, dan ini mempengaruhi penampilan dari Kerbau Pampangan, saat musim hujan, Kerbau Pampangan menjadi gemuk dan besar, sedangkan saat musim kemarau, Kerbau Pampangan menjadi kurus-kurus.

Sejalan dengan perkembangan lahan, areal penggembalaan Kerbau Pampangan semakin menyempit, karena lahan-lahan yang tadinya terbuka mulai dibatasi dengan kanal atau pagar karena mulai ditanami tanaman industri seperti sawit. Akibatnya peternak Kerbau Pampangan harus mulai memikirkan solusi terhadap berkurangnya areal penggembalaan yang ada. Jika dibiarkan lama-kelamaan potensi konflik terkait lahan penggembalaan Kerbau Pampangan akan semakin membesar.

Daftar Pustaka
1. Ali, A.I.M, Sofia. S, Muhakka, Riswandi. 2012. Kualitas Hijauan Pakan di Rawa Lebak Padang Penggembalaan Kerbau Pampangan. Prosiding InSINas.
2. Jaelani, A. dan Susilawati, A. I., 2019. Pengolahan Pakan Hijauan Rawa. Monograf. Universitas Islam

  • satwa/populasi_kerbau_pampangan.txt
  • Last modified: 2023/02/04 11:31
  • by Yusi Septriandi