masyarakat_bahari

Masyarakat Bahari

Foto: Masyarakat Menyeberangi Sungai Sebangau di Kalimantan Tengah (Arizka Mufida, 2018)

Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
yang luasnya sekitar 9,15 juta hektar dengan jumlah penduduk sekitar 8,4 juta jiwa. Sekitar 35 persen merupakan dataran rendah (lowland). Terdapat sembilan sungai besar, serta ratusan sungai kecil. Sembilan sungai besar; Sungai Musi, Sungai Komering, Sungai Ogan, Sungai Lematang, Sungai Lakitan, Sungai Batanghari Leko, Sungai Kelingi, Sungai Rupit, dan Sungai Rawas. Sungai Musi merupakan sungai terpanjang, sekitar 750 kilometer yang bermuara ke Selat Bangka.

Dengan bentang alam tersebut, masyarakat di Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
dikenal sebagai orang bahari. Yakni masyarakat yang hidup dengan memanfaatkan kondisi dan kekayaan alam di sungai, rawa gambutplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigGambut

<[lahan gambut]Ekosistem Gambut Primer di Laboratorium Alam CIMPTROP, Kalimantan Tengah>

Gambut merupakan material organik yang terbentuk secara alami berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang terdekomposisi tidak sempurna dengan ketebalan 50 (lima puluh) centimeter atau lebih dan terakumulasi pada areal rawa. Secara harfiah Gambut berasal dari bahasa Banjar untuk menyebut tanah non-mineral yang berasal dari akumulasi bahan organik yang tidak terdekomposisi sempurna pada daerah depresi. Bany…
, dan mangrove, baik untuk kebutuhan sandang maupun pangan. Hubungan ini melahirkan sejumlah tradisi dan budaya dengan beragam pengetahuannya, seperti ritus, kuliner, obat-obatan, serta teknologi. Selama belasan abad, tradisi dan budaya tersebut menjayakan Kedatuan Sriwijaya (7-12 Masehi), Kerajaan Palembang, Kesultananan Palembang, serta Hindia Belanda.

Ikan merupakan kekayaan alam yang melimpah di wilayah lowland. Saat ini tercatat sekitar 620 jenis ikan. Melimpahnya ikan, membuat masyarakat di Sumatera Selatanplugin-autotooltip__default plugin-autotooltip_bigSumatera Selatan

Sumatera Selatan atau sering disebut sebagai Bumi Sriwijaya, memiliki Ibu Kota Provinsi Palembang yang juga dijuluki sebagai Venice of The East (Venesia dari timur) oleh bangsa Eropa merupakan salah satu kota tertua di Indonesia yang sudah ada sejak 1.335 tahun yang lalu. Dalam perjalanannya, Provinsi Sumatera Selatan saat ini tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama melalui perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus Pelabuhan Tanjung Api-Api di
menjadikannya sebagai sumber utama pangan. Sebagai bahan utama pangan, keberadaan ikan melahirkan sejumlah pengetahuan dan teknologi alat penangkapan ikan, serta kuliner.

Alat penangkapan ikan itu seperti pancing, bubu, tangkul, tajur, jaring, empang, dan lainnya. Sementara kuliner mulai dari ikan asap (ikan sale), pekasem, pindang ikan, lenjeran (pempek), ikan asin (balur), dan banyak lainnya. Jenis ikan yang banyak dikonsumsi dan dimanfaatkan misalnya ikan lais, baung, gabus, tapa, dan lainnya.

  • masyarakat_bahari.txt
  • Last modified: 2023/01/17 20:16
  • by 127.0.0.1